Kamis, 01 Desember 2011

PENGARUH PENAMBAHAN JAM KERJA PADA BURUH PEREMPUAN DI PABRIK TEKSTIL DUTATEX KOTA PEKALONGAN

LATAR BELAKANG
Setiap keluarga memilki anggota keluarga yang intinya terdiri dari ayah dan ibu serta anak. Anggota keluarga mempunyai peranan masing-masing. Suatu keluarga juga tentu akan dihadapkan dengan berbagai kepentingan dan kebutuhan termasuk kebutuhan ekonomi. Kebutuhan ekonomi yang biasanya ditanggung oleh keluarga antara lain kebutuhan sandang, pangan, dan mapan. Peran yang sangat vital dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga umumnya dibebankan pada ayah. Sebagian besar keluarga di Indonesia menganut paham patriarkhi atau patrilineal, sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa kaum laki-laki dilahirkan untuk berkuasa dan perempuan untuk dikuasai. Namun sebagian orang menentang pandangan ini dan mengatakan bahwa patriarkhi itu bukan buatan alam, tetapi patriarkhi itu buatan manusia, dan oleh karena itu bisa diubah. Seperti sekarang yang mulai banyak perempuan berpartisipasi dalam pembangunan di segala sektor, khususnya sektor ekonomi.
Perempuan yang bekerja akan memiliki dua peran, menurut Hemas (1992:46) yaitu disatu pihak perempuan aktif sebagai ibu rumah tangga, banyak dituntut tanggung jawab terhadap kehidupan, kesejahteraan, maupun kebahagiaan keluarga, dan dipihak lain kegiatan dalan rangka pengabdian masyarakat sebagai pekerjaan sosial, perempuan dituntut kesadaran serta kemampuannya sebagai wanita aktif dalam melaksanakan peran karena lingkungan pekerjaan suami. Fenomena perempuan bekerja sebenarnya bukan sesuatu yang baru di tengah masyarakat. Masyarakat berkembang menjadi masyarakat agraris, hingga industri. Keterlibatan perempuan pun sebagai besar. Pada kasus perempuan pekerja telah mengubah stereotip lama yang menyatakan bahwa perempuan hanya terbatas aktivitas domestik saja, seperti perempuan dianggap hanya memiliki tugas dapur, sumur dan kasur. Stereotip tersebut merupakan ungkapan lama karena sekarang sudah berganti dengan kemandirian, pada perempuan pekerja yang penuh tanggung jawab mengurus rumah tangga dan melaksanakan kerja penuh konsentrasi unuk hasil yang optimal sesuai tuntutan pasar.
Perjuangan pekerja perempuan untuk keluarga nampaknya penuh pengorbanan, namun para perempuan telah menghayati dan memperoleh perannya dalam keluarga. Aktivitas di rumah pun tetap berjalan untuk mengurus keluarga. Meskipun beban sebagai ibu rumah tangga yang bekerja terasa berat, tapi tetap saja diskriminasi perempuan dengan laki-laki tetap terjadi dalam realita sosial. Dengan profesi perempuan sebagai pekerja di pabrik tentu akan mengubah beberapa  aspek dalam kehidupan keluarga perempuan tersebut, seperti kesejahteraan ekonomi keluarga, sosialisasi dalam keluarga, alokasi waktu untuk anak dan suami dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Di masa sekarang perempuan banyak yang berkecimpung di sektor publik. Banyak alasan yang mendasari para perempuan untuk memilih bekerja, bisa karena faktor ekonomi, keluarga atau bisa juga dengan alasn yang sangat idealis yaitu bahwa dengan bekerja perempuan dapat mengaktualisasikan dirinya dengan potensi dan minat yang dimilikinya. Tanpa adanya pekerja perempuan dan dengan adanya penambahan jam kerja mereka, tidak akan mungkin perusahaan itu bejalan dan berpartisipasi dalam pembangunan. Menyadari akan pentingnya pekerja perempuan bagi perusahaan, pemerintah dan masyarakat maka perlu dilakukan pemikiran agar pekerja perempuan dapat menjaga keselamatan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan demikian perlu diusahakan keterangan dan kesehatan pekerja perempuan agar apa yang dihadapinya dalam melaksanakan pekerjaannya dapat diperhatikan semaksimal mungkin, sehingga kewaspadaan dalam menjalankan pekerjaannya itu tetap terjamin. Pemikiran-pemikiran ini merupakan program perlindungan pekerja, yang dalam praktek sehari-hari berguna untuk dapat mempertahankan produktivitas dan kestabilan perusahaan.
Perlindungan pekerja dapat dilakukan baik dengan jalan memberikan tuntunan, maupun dengan jalan meningkatan pengakuan hak-hak asasai manusia, perlindungan fisik dan teknis serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku dalam lingkungan kerja tersebut. Sehingga dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut, para buruh perempuan dapt bekerja dengan semaksimal mungkin. Hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kaehidupan sosial dan perekonomian keluarga. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengambil judul PENGARUH PENAMBAHAN JAM KERJA BURUH PEREMPUAN DI PABRIK TEKSTIL DUTATEX KOTA PEKALONGAN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI BURUH PEREMPUAN.
   III.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh penambahan jam kerja pada buruh perempuan  di pabrik Tekstil Dutatex Kota Pekalongan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi buruh perempuan?
2.      Bagaimana kehidupan sosial ekonomi buruh perempuan di pabrik tekstil Dutatex Kota Pekalongan.
   IV.            Tujuan Penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar